Pengaruh Media Massa dan Perubahan Sosial Terhadap Perwujudan Nilai- Nilai Hak Asasi Manusia
Pengaruh Media Massa dan Perubahan Sosial
Terhadap Perwujudan Nilai- Nilai Hak Asasi Manusia
Media
massa adalah bentuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Media massa
mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Peran komunikasi
sangat menentukan dalam penyampaian informasi. Melalui media massa yang semakin
banyak berkembang memungkinkan informasi menyebar dengan mudah di masyarakat.
Informasi dalam bentuk apapun dapat disebarluaskan dengan mudah dan cepat
sehingga mempengaruhi cara pandang, gaya hidup, serta budaya suatu
bangsa.
Era
globalisasi memiliki pengaruh yang kuat disegala dimensi kehidupan
masyarakat. Hal ini
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial baik secara positif maupun
negatif. Perkembangan teknologi membuat masyarakat terapit diantara dua
pilihan. Di satu sisi masyarakat menerima kehadiran teknologi, di sisi lain
kehadiran teknologi menimbulkan masalah-masalah di semua aspek kehidupan
masyarakat.
Sedangkan perubahan sosial adalah proses yang dialami
oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem
sosial, dimana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau
dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan,
budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan
pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru.
Perubahan
sosial terjadi ketika adanya kemauan masyarakat untuk meninggalkan unsur-unsur
budaya dan sistem sosial yang lama dan mulai beralih menggunakan unsur-unsur
budaya dan sistem sosial yang baru. Perubahan sosial dipandang sebagai konsep
yang mencakup seluruh kehidupan masyarakat. Baik pada tingkat individual, kelompok,
masyarakat, maupun negara. Perubahan
sosial menyangkut aspek-aspek perubahan pola pikir masyarakat dan perubahan
budaya.
Keberadaaan media massa
memicu perubahan serta membawa pengaruh pada penetapan pola hidup masyarakat.
Beragam informasi yang disajikan dinilai dapat memberi pengaruh positif atau
negatif. Secara perlahan, media membentuk pandangan masyarakat terhadap bagaimana
seseorang melihat dirinya sendiri dan bagaimana seseorang seharusnya
berhubungan dengan dunianya.
Hak Asasi Manusia menjadi salah satu aspek yang
terkena pengaruh positif mau pun negatif dari Media massa dan perubahan Sosial.
Hak Asasi
Manusia atau HAM adalah hak-hak yang sudah dipunyai oleh seseorang sejak ia
masih dalam kandungan. Hak Asasi Warga Negara yang wajib dijamin oleh penguasa
dan bentuk jaminan tersebut haruslah tertuang dalam konstitusi. HAM merupakan
hak fundamental yang tidak dapat dicabut karena merupakan hak bagi setiap
manusia. HAM yang dirujuk sekarang ini merupakan hak yang dikembangkan PBB
sejak awal berakhirnya perang dunia II. Sebagai konsekuensinya, negara-negara
tidak dapat wajib melindungi hak asasi manusia yang bukan warga negaranya.
Hal tersebut merupakan salah
satu contoh dampak positif dari media massa. Peristiwa perang dunia II bisa
sampai ke telinga seluruh masyarakat dunia berkat media massa. Pada waktu itu
disebarkan atau diberitakan dengan radio dan koran. Jika dunia tidak mengetahui
peristiwa perang dunia II, maka PBB tidak akan membuat suatu kewajiban kepada
setiap negara untuk melindungi hak asasi manusia setiap orang yang berada di
negaranya, baik warga negaranya sendiri maupun warga negara asing. Peran PBB
sebagai komunitas internasional sangatlah utama sebagai perlindungan HAM karena
HAM merupakan suatu bentuk pertahanan dan perlindungan setiap individu terhadap
kekuasaan negara yang rentan disalahgunakan.
Media massa sangat berpengaruh terhadap Perubahan sosial dalam masyarakat. Karena masyarakat cenderung mengikuti apa yang ia lihat. Khususnya masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah atau pun masyarakat dengan latar belakang Pendidikan yang rendah. Mereka menerima secara mentah-mentah apa yang media berikan. Karena mereka tidak mengetahui apakah yang media beritakan atau tayangankan itu benar atau tidak. Dan jika mereka merasa hal tersebut tidak benar pun, mereka tidak mengetahui alasannya. Perubahan sosial tersebut membawa dampak positif dan negatif terhadap masyarakat. Dampak positif dari suatu perubahan akan membawa masyarakat pada keadaan yang lebih baik dari keadaan yang sebelumnya, sementara dampak negatifnya yaitu bertambahnya berbagai tindakan pelanggaran HAM.
Sebenarnya kita
tidak bisa menyalahkan media 100% terhadap bertambahnya kasus pelanggaran HAM,
malahan media mempunya peranan penting dalam menumpas pelanggaran-pelanggaran
HAM. Karena diberitakan oleh media secara terus-menerus, banyak sekali kasus
pelanggaran HAM yang tadinya diabaikan oleh pemerintah, menjadi diperhatikan
kembali dan di coba agar bisa dituntaskan sebaik-baiknya. Media merupakan
jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Media bisa di bilang sebagai kotak
suara masyarakat. Menyuarakan suara masyarakat yang tadinya tidak di dengar
sama sekali oleh pemerintah.
Mengapa media
sangat powerful? Karena pers berada di pilar ke-4 demokrasi. Negara kita
merupakan negara yang demokratis. Yaitu kekuasaan tertinggi sebenarnya ada di
tangan rakyat. Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Dan pers merupakan wakil
rakyat yang sebenar-benarnya. Kerusuhan Mei 98 menjadi titik balik
pemberitaan televisi. Meski tetap berusaha membingkai berita-berita dengan
lebih pro-pemerintah, stasiun televisi mulai memberi ruang bagi kelompok-kelompok
oposisi yang berseberangan. Salah satu tayangan yang dramatis misalnya adalah
“insiden cabut gigi” dalam tayangan berita di SCTV pada 17 Mei 1998. Presenter SCTV Ira Koesno mewawancarai
pengamat politik Sarwono Kusumaatmadja mengenai isu pergantian menteri. Belum
berselang lama wawancara dimulai, Sarwono menyatakan:
“Kayaknya saya ini kan gak boleh
terus terang, jadi harus pakai bahasa sandi. Kita pakai analogi gigi, reshuffle
itu tambal gigi. Sedangkan kita ini perlu cabut gigi, supaya gigi baru bisa
tumbuh. Jadi reformasi itu hanya bisa dilakukan dengan kalau kita mengambil
tindakan moral, mencabut gigi itu.”
Beberapa pihak menyebut istilah
“cabut gigi” ini sebagai kode intelijen untuk menjatuhkan Soeharto. Ancaman
beredel sempat menimpa SCTV karena wawancara tersebut. Seiring dengan
menguatnya aksi-aksi mahasiswa, nada pemberitaan televisi dan media secara umum
ikut berubah. Media juga selalu memberitakan aksi-aksi mahasiswa tersebut,
kekompakkan pemberitaan di TV menjadi salah satu alasan juga mundurnya
Soeharto. Ketika akhirnya Soeharto kemudian menyampaikan pidato pengunduran
dirinya, beberapa media membingkainya dengan cara yang berbeda: ada yang
menilai Soeharto berjiwa besar dengan mengundurkan diri, ada yang menyebut
bahwa itu adalah akumulasi dari perjuangan panjang mahasiswa. Jadi media tetap
menyampaikannya dengan baik, tetap pro pemerintah agar tidak di bredel. Dalam
hal ini, media membawa dampak positif bagi hak asasi manusia, karena seperti
yang kita ketahui. Banyak sekali kasus pelanggaran HAM di era kepemimpinan
Soeharto. Misalnya Kasus penembakan misterius (Petrus) pada tahun 1982-1985. Penembakan misterius atau dapat disebut juga dengan Petrus alias operasi
clurit merupakan sebuah operasi rahasia yang digelar oleh mantan Presiden
Soeharto dengan dalih untuk mengatasi tingkat kejahatan yang tinggi pada saat
itu. Operasi tersebut meliputi operasi penangkapan dan juga pembunuhan
terhadap orang yang dianggap mengganggu ketentraman dan keamanan masyarakat,
khususnya di daerah Jakarta dan juga Jawa Tengah. Pelakunya tidak jelas, tidak
pernah tertangkap, dan tidak pernah diadili. Namun, media terus memberitakan
akan kasus ini, juga kasus-kasus lainnya seperti Munir.
Lalu Tragedi Semanggi dan Kerusuhan pada Mei
Tahun 1998.
Pada tanggal 13 hingga 15 Mei 1998, terjadi
berbagai kerusuhan massif yang terjadi hampir di seluruh tanah air. Puncaknya
kerusuhan ini di Jakarta. Kerusuhan ini diawali dengan kondisi krisis finansial
Asia yang semakin hari semakin memburuk. Dan dipicu oleh tewasnya 4 anggota
mahasiswa Universitas Trisakti yang terkena tembakan dalam demonstrasi pada 12
Mei tahun 1998.
Selain dampak positif, ada dampak negative dari
media massa dan perubahan sosial yaitu:
1. Terjadinya perdagangan manusia.
Ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM. Perdagangan
manusia merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia. Perdagangan manusia
juga merupakan salah satu bentuk perlakuan terburuk dan pelanggaran harkat dan
martabat manusia, dengan sendirinya merupakan pelanggaran hak asasi manusia
(Nurhenny, dalam Riswan 2015).
Perdagangan orang telah meluas dalam bentuk
jaringan kejahatan yang terorganisasi dan tidak terorganisasi, baik bersifat
antar Negara maupun dalam negeri, sehingga menjadi ancaman terhadap
masyarakat,bangsa dan Negara, serta terhadap norma-norma kehidupan yang
dilandasi penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Korban diperdagangkan tidak hanya untuk tujuan
pelacuran atau bentuk eksploitasi seksual lainnya, tetapi juga mencakup bentuk eksploitasi
lainnya, misalnya kerja paksa atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktek
serupa perbudakan. Pelaku tindak pidana perdagangan orang melakukan perekrutan,
pengangkutan, pemindahan, penyembunyian atau penerimaan orang untuk
tujuan menjebak, menjerumuskan atau memanfaatkan orang tersebut dalam praktek
eksploitasi dengan segala bentuknya dengan ancaman kekerasan,
2.
Penyalahgunaa narkotika, alkohol, psikotropika dan zat
adiktif (NAPZA) merupakan suatu ancaman yang dapat
menghancurkan generasi muda bangsa. Kasus penyalahgunaan NAPZA di Indonesia
semakin bertambah dari tahun ke tahun dan telah marak dilakukan oleh para
remaja karena semakin marak pula artis-artis yang mengkonsumsi barang terlarang
ini. Rendahnya tingkat Pendidikan dan iman anak-anak tersebut serta lalainya
perhatian orang tua menjadi alasan maraknya konsumsi narkoba di negara ini.
Mudahnya mengakses film-film luar negeri juga menjadi salah satu penyebabnya.
Sekarang sudah ada internet, kita bisa mendapatkan informasi, berita atau pun film
dari negara mana saja. Anak-anak atau remaja cenderung mengikuti apa yang ia
lihat. Jadi miris sekali akan kemajuan teknologi.
3.
Anak-anak ataupun orang dewasa yang semakin sering melakukan kekerasan
fisik
Kekerasan fisik dapat diwujudkan dengan perilaku menampar,
menggigit, memutar tangan, menikam, mencekek, membakar, menendang, mengancam
dengan suatu benda atau senjata, dan yang paling parahnya sampai membunuh. Itu
merupakan pelanggaran HAM karena setiap orang mempunyai hak untuk hidup. Siapa
kita mengambil hak hidup orang lain? Hanya Allah SWT yang menciptakan kita lah
yang mempunyai hak untuk mengambil nyawa kita. Mudahnya akses internet
berpengaruh terhadap maraknya pembunuhan, juga sebenarnya berota tentang
cara-cara pembunuhan juga ikut andil. Orang jadi mengetahui banyak cara untuk
membunuh orang lain, mulai dari yang mudah untuk di ungkap mau pun yang sulit.
Orang semakin cerdas karena internet. Cerdas melakukan tindak kejahatan juga
karena internet.
4. Kekerasan psikis
Bukan hanya kekerasan fisik namun kekerasan psikis marah terjadi
apa lagi sekarang hampir semua orang mempunya mental bully. Pembully-an
bisaterjadi secara langsung ataupun melalui sosial media atau dunia maya.
Karena dunia maya, orang lebih berani untuk membully orang lain. Karena tidak
berhadapan langsung. Banyak sekali orang yang depresi karena tidak tahan dengan
kataan atau ejekan di media sosial. Selain itu, kita tahu bahwa di luar negeri
khususnya di sekolah, kasus bullying merupakan kasus yang sangat biasa sekali.
Karena standar cantik, ganteng dan keren mereka sangat tinggi. orang yang biasa
-biasa saja atau mempunyai keanehan akan dibully. Dan banyak sekali yang di
film-kan. Sayangnya, masyarakat Indonesia bukannya mengambil hikmah atau sisi
positif dari film tersebut malah ikut-ikutan membully. Dianggapnya membully itu
keren. Tradisi senioritas di SMP atau SMA di Indonesia merupakan salah satu
hilangnya perwujudan nilai-nilai HAM. Miris sekali.
5.
Kekerasan seksual
Yaitu setiap perbuatan yang berupa pemaksaan hubungan seksual,
pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak wajar atau tidak disukai,
pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau
tujuan tertentu.
Media sangat berpengaruh terhadap maraknya kasus pelecehan
seksual atau kekerasan seksual namun media sosial lebih tepatnya. Karena media
sosial mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Sekarang bukan hanya
facebook namun ada juga tinder dan aplikasi dating online lainnya.. sebenarnya
aplikasi ini membuka peluang atau memudahkan para penjahat kelamin dalam
mendapatkan mangsanya. Banyk sekali terjadi kasus pembunuhan seorang wanita
biassanya mahasiswa atau pun siswa SMA yang di bunuh oleh pacarnya sendiri atau
kenalannya dari aplikasi dating online tersebut. Lagilagi pelanggran HAM tidak
bisa kita hindarkan karena kemajuan teknologi.
Namun kemajuan teknologi juga
bermanfaat. Bahwa ternyata, orang tua harus lebih was was lagi dalam mendidik,
mengawasi dan melindungi anaknya agar tidak menjadi korban kekeraan sosial
maupun terjerumus ke dunia hiburan malam, selain itu media juga sering
memberikan tips-tips tindakan preventif setiap tindakan kejahatan, media juga
menjadi jembatan untuk menyalurkan setiap adanya pelanggaran HAM. Dan
pelanggaran tersbut jadi lebih mudah di usut. Karena media juga kita jadi tahu
bahwa negara kita sebenarnya belum adil dalam memberikan hukuman terhadap
setiap tindak kejahatan. Banyak sekali nenek-nenek yang sudah tu mencuri
makanan seperti semangka atau kayu namun di hukum 8 tahun penjara sedangkan
koruptor yang mencuri uang rakyat bermiliar-miliar hanya di hukum 2 tahun
penjara
Kurniawan Kunto Yuliqrso dan
Nunung prajarto, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hak Asasi Manusia (HAM)
di Indonesia: Menuju Democratic Goaernances.
Comments
Post a Comment