Dramaturgi Seorang Jurnalis





Dramaturgi Seorang Jurnalis

           Jurnalis berarti seseorang yang menulis untuk jurnal. Banyak orang mengira jurnalis sama dengan reporter, seseorang yang mengumpulkan informasi dan menciptakan laporan, atau cerita. Tetapi, hal ini tidak benar karena dia tidak meliputi tipe jurnalis lainnya, seperti kolumnis, penulis utama, fotografer, dan desain editorial.

           Jurnalis ialah seseorang yang melakukan jurnalisme atau orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/dimuat di media massa secara  teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. 

                                                         Front stage                       
            Mereka tampil dengan sosok yang cekatan, berwibawa, berintelektual, dan rapi. Misalnya adalah para pembaca berita yang membawakan berita dengan rapi, elegan, sopan dan berutur kata yang baik serta berbicara dengan nada yang tegas layaknya seorang pembaca berita sedangkan news anchor yang biasa berdiskusi dengan para narasumber akan terlihat mimiliki intelektualitas yang tinggi karena mereka berhasil memandu dan membawa jalannya acara tersebut. Seorang jurnalis juga taerlihhat sangat serius dan kaku, tidak humoris karena mereka seperti tidak mempunyai waktu untuk bercanda dan mebahas candaan yang tidak penting.

           Mereka juga lebih sering mengimprovisasikan materi atau pembahasan yang akan dibahas ketika siaran. Sehingga mereka harus pintar berbicara dan mengetahui dengan detail apa yang akan mereka diskusikan. Para wartawan terlihat sangat sigap dalam melakukan sesuatu karena yang mereka utamakan adalah kecepatan da ketepatan. Mereka selalu bergerak cepat dalam hal apapun karena jika mereka lambat mereka akan ketinggalan informasi. Selain itu para wartawan juga terlihat mandiri karena ada beberapa wartawan yang liputan sendiri jadi mereka juga menjadi seorang camera person untuk dirinya sendiri

          Seorang wartawan juga terlihat mimiliki banyak teman dari berbagai kalangan karena mereka setiap harinya pasti berpindah-pindah tempat untuk mewawancarai narasumber, mencari dan menyelidiki suatu berita sehingga pastinya banyak sekali orang baru yang mereka temui. Tidak mungkin mereka tidak berkenalan pasti mereka akan berkenalan dan menjadi teman sehingga kenalan mereka sangat banyak.Orang-orang juga berfikir bahwa menjadi seorang jurnalis itu enak karena bisa jalan-jalan secara gratis, bisa pergi keliling dunia dengan 0 rupiah dan bisa bersenang-senang, padahal tidak. 

          Para jurnalis juga bersifat netral tidak boleh memihak. Para Jurnalis juga terlihat sebagai orang yang kuat dan tangguh serta tidak mudah mengeluh karena kita tahu bahwa menjadi seorang jurnalis itu sulit. Kita harus mencari berita di kantor polisi dan dimana saja dan hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Para wartawan akan terus mencari berita dan menggali sampai tuntas kasus tersebut agar bisa di laporkan. Mereka harus bisa tidur dimana saja dan dalam kondisi apa saja. Mereka harus mau ditempatkan untuk liputan dimana saja. Mereka sama sekali tidak mengeluh. Mereka menjalankannya dengan baik. Para wartawan juga terlihat sangat tegar dan tidak cengeng ketika melihat korban-korban bencana alam atau korban pembunuhan.

Backstage
         Seoraang jurnalis telah membekali diri untuk menjadi seorang jurnalis yang baik yaitu dengan cara mengikuti training atau pelatihan menjadi jurnalis atau telah menempuh pendidikan di bidang jurnalistik. Selain itu para jurnalis juga telah mengetahui dan mempelajari kode etik jurnalis sehingga seharusnya di mereka telah menjadi jurnalis yang berintegritas pada front stage mereka.

          Para jurnalis juga giat membaca karena mereka harus tahu info-info terkini dan terbaru dunia. Mereka juga harus telaten dan giat dalam menggali informasi dari sebuah berita yang akan disiarkan. Para pembaca berita dan news anchor juga telah berlatih sebelum mereka on air. Mereka telah menghafalkan dan memahami naskahnya. Sebelum diskusi para news anchor telah menyiapkan sebaik mungkin, mereka rajin membaca untuk memperluas wawasannya agar bisa tampil maksimal di depan publik. Terlihat sebagai news anchor yang pandai dan dapat memandu acara dengan baik. 
 
          Walaupun mereka terlihat kuat dan tegar tetapi sebenarnya mereka juga mempunyai perasaan yang sensitif. Mereka juga punya hati yang sama seperti manusia lainnya. Ketika mereka tahu bahwa ada korban yang tewas, sebenarnya mereka sedih tetapi apa boleh buat bad news is a good news. Semakin banyak korban jiwa semakin baik karena itu merupakan hard news. Mereka harus bisa menutupi rasa sedih dan empati mereka. 

           orang lain mengira bahwa jurnalis sering travelling, enak suka jalan-jalan. Tetapi di sisi lain para jurnalis yang ditugaskan untuk liputan dalam waktu yang lama di suatu tempat yang jauh dari keluarga pastinya mereka sangat merindukan keluarga mereka walaupun setiap harinya mereka telah menghabiskan waktu mereka untuk bekerja sehingga hanya sedikit saja waktu yang diberikan untuk keluarga. Sebenarnya mereka sedih karena pekerjaan membuatnya jauh dengan keluarga.

          Memang seorang wartawan terlihat memiliki banyak teman namun dibalik itu seorang wartawan juga banyak dibenci oleh warga dan beberapa selebritas. Seperti contohnya adalah pada tahun 2011 lima orang wartawan trans 7 dipukuli oleh siswa SMA Negeri 6 Jakarta ketika mereka sedang mengambil gambar aksi tawuran SMA 6 dengan SMA 70. Selain itu banyak sekali kasus-kasus kekerasan yang dilakukan kepada wartawan. Biasanya ketika sedang meliput kerusuhan atau bentrok. Banyak wartawan yang dipukuli. terinjak-injak, bahkan diancam dibunuh dan ditodong pistol. Tentunya banyak sekali ketakutan dalam dirinya namun ketakutan tersebut harus ditutupi. Oleh karena itu di front stage mereka tampak berani dan percaya diri dan semangat ketika ingin liputan.

            Para jurnalis juga harus netral tidak boleh memihak tetapi pastinya dalam hatinya ia mempunyai pilihan dan ingin membela atau mendukung pilihannya namun sayangnya sebagai wartawan tidak boleh memihak. Jurnalis juga terlihat tangguh dan tidak mudah mengeluh namun sebenarnya mereka juga lelah. Ingin berkeluh kesah seperti masyarakat lainnya  dan ingin bersitirahat.Para jurnalis terlihat sengat serius namun sebenarnya mereka juga orang  yang santai dan humoris tidak terlalu kaku seperti di TV.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Tentang Kacamata

Kain Songket

Apa itu Jurnalisme Investigasi?